Day 18: Japan and beer

IMG_0005Perkenalan saya dengan bir sudah berlangsung lama karena kedua orang tua saya juga peminum bir walaupun selalu dalam batas-batas yang tidak memabukkan. Almarhumah nenek saya bahkan mempunyai nama julukan  “nek Bintang” saking gemarnya minum bir Bintang 🙂

Bir dingin tidak pernah gagal menceriakan hari-hari saya, dan buat saya bir terbaik adalah bir Bintang buatan lokal. Kalau sedang di Jerman saya juga suka minum altbier (old beer) yang berwarna gelap dan mempunyai cita rasa fruity dan banyak dijumpai di daerah Lower Rheine (Dusseldorf dan sekitarnya). Dan di Jakarta sebagai selingan saya sering ke Irish Pub untuk menikmati Guinness dengan buihnya yang menjulang.

Sialnya, tadi siang saya tidak bisa menemukan bir Bintang di kulkas setelah capek seharian membereskan dapur yang baru selesai direnovasi. Yang ada hanya bir Sapporo oleh-oleh dari adik saya yang baru kembali dari Jepang. Semula agak skeptis juga karena belum pernah mendengar hubungan antara bir dan Jepang. Ternyata rasanya ok, bisa diterima oleh lidah saya yang sudah terbiasa dengan bir Bintang.

Hasil penelusuran Google membuktikan bahwa bir sudah mulai dikenal di Jepang sejak abad ke 17 pada masa pemerintahan Edo ketika saudagar Belanda di Dejima, Nagasaki membuka warung bir untuk para pelaut yang melayari rute dagang Jepang-Belanda. Pabrik bir pertama di Jepang, Kirin Brewery Company, dibuka pada akhir 1869 di Yokohama oleh pengusaha berkebangsaan Norwegia-Amerika, William Copeland. Sapporo, bir yang saya minum hari ini, diproduksi oleh perusahaan bir Jepang pertama yaitu Sapporo Brewery yang dibangun pada 1876. Wow!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Blog at WordPress.com.

Up ↑

%d bloggers like this: