Day 26: Access to airport is critical

Hari ini saya ke Hong Kong untuk menghadiri annual leadership meeting untuk kawasan APAC. Pesawat saya berangkat jam 10 dari Jakarta dan saya sudah keluar rumah jam 7. Hampir 40 menit saya habiskan di daerah Antasari dan TB Simatupang!

Hingga 2 tahun yang lalu, daerah TB Simatupang mash nyaman dilalui. Gedung perkantoran belum terlalu banyak, yang terkenal adalah gedung Nestle yang juga menjadi tempat berkantornya banyak perusahaan minyak asing. Perusahaan-perusahaan itu sekitar 10 tahun yang lalu memindahkan kantornya di TB Simatupang untuk menghindari kemacetan di daerah Sudirman-Thamrin. Tiga tahun belakangan mulai tumbuh gedung perkantoran dan apartemen di sepanjang jalan TB Simatupang yang mulai mengakibatkan kemacetan. Tahun lalu, dengan dibukanya jalur JORR (Jakarta Outer Ring Road) yang terhubung hingga ke bandara Soekarno-Hatta, Karawaci, BSD, Bintaro dan tol dalam kota, kemacetan di TB Simatupang langsung meledak. Saya rasa perusahaan minyak pun mungkin sekarang akan berpikir untuk memindahkan kantornya kembali ke Sudirman.

Kemacetan ini menjadi neraka buat orang-orang yang akan menuju ke bandara, seperti saya tadi pagi. Kita tidak bisa memperkirakan waktu tempuh dari rumah ke bandara karena banyaknya faktor tak terduga selama perjalanan dan neraka kemacetan di daerah TB Simatupang. Bandingkan dengan Hong Kong, misalnya, yang memiliki kereta Airport Express dari bandara ke stasiun Central. Jarak sejauh38km ditempuh dalam waktu 25 menit, dengan berhenti di 2 stasiun sebelum mencapai stasiun Central di pulau Hong Kong. Dari stasiun Hong Kong perjalanan ke hotel bisa dilanjutkan dengan free shuttle bus, taxi, atau MTR (Mass Transit Railway) yang jalurnya menjangkau hampir seluruh pelosok Hong Kong. Tiket sekali jalan HK$100 atau HK$180 untuk pulang-pergi.

Pemda DKI Jakarta sedang membangun MRT (Mass Rapid Transit) sepanjang 110km yang terdiri dari koridor Selatan-Utara (23km, target selesai tahun 2020) dan Timur-Barat (87km, target selesai tahun 2024). Yang sangat diperlukan selain MRT adalah kereta untuk menuju ke bandara, sesuatu seperti Airport Express di Hong Kong atau Narita Express di Tokyo, atau bahkan seperti yang ada di bandara Kualanamu, Medan. Dari situs PT KAI tampaknya yang sedang dibangun sekarang adalah jalur kereta untuk menghubungkan seluruh terminal di kompleks bandara Soekarno-Hatta, dan rencananya akan rampung bulan Desember 2015. Saya hanya bisa berharap akan segera ada jalur kereta api ke bandara Soekarno-Hatta yang melewati berbagai stasiun di Jakarta supaya perjalanan ke bandara dapat lebih pasti.

IMG_0014IMG_0015

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Blog at WordPress.com.

Up ↑

%d bloggers like this: