Akhir pekan ini saya dedikasikan untuk melengkapi dapur yang baru selesai direnovasi, dan tempat pertama untuk mencari perlengkapan adalah IKEA. Barang-barang di IKEA mungkin bukan premium quality, tapi brand ini membuat berbagai barang yang mudah dan praktis. Disainnya juga tidak lekang dimakan waktu. Saya punya container gelas yang dibeli dari IKEA beberapa tahun yang lalu... Continue Reading →
Day 16: Stranded at Changi
Agak kaget hari ini ketika tiba di Klinik SNEC di Gleneagles hospital karena ruangan dokter Yvonne Ying gelap dan kosong. Ternyata sudah pindah ke dalam, di depan meja registrasi. Suasana di dalam klinik juga terasa lebih ramai dan sesak. Dokter Yvonne kemudian menjelaskan bahwa klinik terpaksa diciutkan karena harga sewa semakin mahal. Wah, kalau begini... Continue Reading →
Day 15: Money can’t buy taste
Hari ini saya dan Sophie terbang ke Singapore untuk pemeriksaan mata rutin. Kami terbang menggunakan maskapai Air France karena 3 alasan: ada harga promo sebesar USD 159, anggota Skyteam sehingga saya bisa mendapat milage untuk Garudamiles, dan Sophie suka dengan onboard meals yang selalu ada camembert cheese. Perjalanan sangat menyenangkan dan nyaman, inflight entertainmentnya sangat... Continue Reading →
Day 14: Beautiful handwriting in digital era
Di jaman yang hampir semua komunikasi didominasi oleh bentuk digital sudah sangat jarang kita menerima kartu ucapan atau notes dengan tulisan tangan yang indah. Saya juga rasanya sudah bertahun-tahun tidak pernah mengirim kartu semacam itu. Semuanya sekarang lewat instant messenger, text message dan social media. Cepat, kreatif, lucu tapi tidak ada "jiwa" di dalamnya. Karena... Continue Reading →
Day 13: The world of vintage
Iklan vintage yang terpampang di kantor Electrolux Jakarta ini langsung menarik perhatian saya sebagai pencinta barang-barang retro. Selain gaya design awal abad 20, saya juga tertarik dengan profil 3 perempuan yang memegang vacuum cleaner. Pekerjaan rumah, membersihkan lantai, menjadi menyenangkan kalau dilakukan dengan hati yang senang, bukan hanya karena alat yang hebat. Perempuan modern, apalagi... Continue Reading →
Day 12: Amma Supahilo
Saya termasuk dalam kelompok orang yang melakukan pekerjaan dengan passion. Beberapa orang bahkan berkomentar bahwa saya lebih banyak menghabiskan waktu di kantor daripada di rumah. Karena itu, di manapun saya bekerja saya selalu berusaha menciptakan suasana "rasa rumah" untuk ruangan kantor. Selalu ada barang-barang pribadi yang membuat saya seperti bekerja di home office. Begitu usia... Continue Reading →
Day 11: Do your nail, boost your mood
Saya baru mulai berkenalan dengan perawatan kuku sekitar 5-6 tahun yang lalu. Sebelumnya, kuku tidak pernah masuk dalam daftar "things to do" karena saya merasa kuku saya jelek sehingga tidak perlu diberi warna atau dipertontonkan. Cara berpikir itu kemudian berbalik ketika saya membaca artikel tentang perawatan kuku di salah satu situs media online. Justru perawatan... Continue Reading →
Day 10: Bintang Radler and the Macbook
I wanted to start the year by posting one picture everyday - picture of anything that interest me on any particular day. I didn't manage to do it until today. So my day in 2015 actually begin on January 10. Oh well... Bintang radler is a pre-mixed Bintang beer and lemon. It tastes like sandy... Continue Reading →